Judul : Berguru Kepada Sastrawan Dunia, Buku Wajib Menulis Fiski
Penulis : Josip Novakovich
Penerbit : Helvy Tiana Rosa dan Hilman Hariwijaya
Penerbit : Kaifa, Bandung
Cetakan : I, Mei 2003
Tebal : xiii + 333 halaman
(dimuat di Jawa Pos, 27 Juli 2003)
Menulis merupakan sarana yang sangat efektif untuk mengabadikan gagasan dan ide-ide kita, sekaligus menyebarkannya ke dalam lingkup yang lebih luas, kepada siapa saja, di mana saja dan kapan saja. Menulis juga bisa membantu mensistematisir alur pemikiran, sehingga gagasan yang kita sampaikan (baik melalui tulisan, ataupun melalui lisan) tidak melompat-lompat dan tampak runtut, runut dan utuh. Akan tetapi, ternyata tidak semua orang bisa menulis.
Dengan tidak berpretensi “menggurui”, buku ini hadir untuk mengantarkan kita menjadi penulis yang baik dan bertanggung jawab. Agar kita menjadi penulis, satu hal penting yang ditekankan oleh Josip Novakovich, penulis buku ini, yaitu: “menulislah!”. Menulis dengan sebebas-bebasnya, sekehendak hati, tanpa merasa terikat dengan aturan dan teori apapun yang seringkali justeru memenjarakan kreativitas. Bagi Novakovich, pembicaraan tentang bakat, inspirasi, kegeniusan dan lain-lain, yang banyak diungkapkan oleh para penulis sebelumnya tentang hal-hal yang bisa menjadikan seseorang sebagai penulis, adalah omong kosong. “Duduk dan mulailah menulis!”.
“Menulislah, dan jangan menghabiskan banyak waktu hanya untuk memperindah cerita. Tuangkan hal-hal yang Anda pikirkan dengan gamblang!” Itulah wasiat-wasiat penting yang sering dilontarkan Novakovich dalam buku ini, sejak dari awal.
Melalui buku ini, Novakovich mengajak kita semua untuk menulis dan menulis, dan tidak perlu menunggu ilham untuk memulainya. Karena bagi Novakovich, ilham atau inspirasi bisa hadir saat seseorang sudah atau sedang menulis. Menulis, juga tidak perlu memperhatian apakah tulisan itu baik apa tidak, sistematis apa tidak, runtut, tidak melompat-lompat dan sebagainya. Semua itu adalah penyakit yang perlu dicampakkan jauh-jauh oleh para penulis, terutama penulis pemula, seperti yang menjadi sasaran utama buku ini.
Novakovich sendiri, sebenarnya adalah orang biasa, sebelum akhirnya dia menjadi penulis fiksi ternama yang berhasil meraih berbagai penghargaan di Amerika Serikat. Yang menjadikan dia sebagai penulis ternama adalah ketekunannya berlatih untuk terus menulis, hingga ratusan halaman, tanpa memperdulikan sistematika penulisan, strutktur kalimat dan lain sebagainya. Akan tetapi, berdasarkan pada pengalaman pribadinya tersebut, pada akhirnya dia pun menyadari bahwa, untuk mempercepat proses pembelajaran ini diperlukan teori, bimbingan dan pengarahan. Untuk itulah dia menulis buku ini.
Namun, meskipun Novakovich banyak memberikan pengarahan yang sangat cerdas dan bijaksana untuk membimbing semua pembaca buku ini menjadi penulis fiksi yang handal, dia tetap menekankan pentingnya latihan, bukan sekedar menumpuk teori. Dengan demikian, untuk mengantarkan pembaca buku ini menulis, Novakovich, di setiap akhir pembahasannya, selalu memberikan kesempatan kepada mereka semua untuk melatih diri menuangkan apa yang bersemayam di dalam pikiran menjadi bahasa dalam rangkaian kata-kata.
Dengan tekun sekali, Novakovich memberikan bimbingan dan berbagai pertanyaan sebagai bentuk kehadiran dia secara tidak langsung, saat-saat kita sedang melatih diri menuangkan apa yang ada dalam pikiran. Saat sedang berlatih, sungguh, Novakovich seperti terasa hadir di samping kita dengan segala kearifan dan motivasinya yang sangat canggih dan memabakar. Di sinilah letak utama kelebihan buku ini. Ia sanggup membangkitkan semangat kita melalui kata-katanya yang lugas dan komunikatif.
Karena buku ini lebih ditujukan kepada penulis fiksi pemula, maka Novakovich banyak menampilkan contoh-contoh cerita fiksi, hampir di setiap halaman. Meskipun contoh-contoh tersebut sedikit banyak mengalami ‘distorsi’ bahasa ketika menjadi Bahasa Indonesia, namun hal tersebut tidak sampai merusak alur cerita dan tujuan utama yang diinginkan. Contoh-contoh tersebut dimaksudkan agar bisa menjadi inspirasi awal untuk terus dikembangkan dengan menampilkan karakter tokoh, setting, sudut pandang, adegan, dialog ataupun plot, yang berbeda. Berangkat dari kreativitas memodifikasi cerita-cerita yang sudah ada –tidak hanya yang disebutkan dalam buku ini— pada akhirnya kita akan sampai pada level penulisan yang lebih orisinil.
Selain itu, kisah-kisah bagaimana para penulis besar seperti Milan Kundera, Anton Chekhov, Mark Twain, Charles Dickens, Leo Tolstoy, Nikolai Gogol, Tobias Wolff dan lain-lain menemukan inspirasi, membuat penokohan, alur cerita, setting dan lain-lain banyak diungkap oleh Novakovich, untuk membantu kita memperkaya pengalaman. Pada intinya, mereka menuangkan gagasan-gagasan cemerlang mereka ke dalam bentuk tulisan, banyak yang berangkat dari peristiwa ‘kecil’ yang sepintas tidak memiliki arti apa-apa, seperti keributan kecil yang terjadi di kafe, keluarga yang bermain bulu tangkis dan lain-lain. Tetapi kemampuan dan kelihaian mereka ‘berbohong’ untuk memberikan bobot yang tinggi pada tulisannya memang perlu ditiru, untuk selanjutnya dicoba. Ternyata ‘berbohong’ sesakali menjadi penting, bahkan sangat penting, utamanya dalam menulis karya fiksi. Menarik sekali apa yang dikatakan Novakovich: “Jika Anda sudah terbiasa berbohong, mengapa tidak menyalurkan kebiasaan yang penuh dosa itu dengan menulis fiksi?” (hal. 11)
Akhirnya, “menulis” dan kreativitas berbohong adalah kunci utama untuk menjadi penulis fiksi.
Kamis, 26 Februari 2009
Ingin Menjadi Penulis Fiksi, Berbohonglah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
kayaknya bukunya okay juga dah....bisa dibeli ditoko buku mana ya di jakarta.
Posting Komentar