Ibu,
Kembali aku di sini dengan memikul harapan
Bahwa perjalanan akan segera bermuara
Pada pesemedian yang damai
Ibu,
Dengan berbekal sisa doa dan harapanmu
Aku menembus kabut
Untuk menemukan lorong yang dijanjikan oleh setiap pemahat yang mengerti kesejetian
Tapi aku hanya berputar di bawah lingkaran kebisingan
Karena garis-garis yang memancar ke puncak
Hanyalah fatamorgana
Melilit hati hingga membeku jadi arang
Kemudian batu
Ibu,
Sulit sekali untuk meyakinkan rembulan
Bahwa yang kutulis adalah keabadian
yogya, agustus 2002
Minggu, 23 Januari 2011
Surat Rindu Buat Ibu (8)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar