Minggu, 23 Januari 2011

Surat Rindu Buat Ibu (5)

Ibu,
yang kau doakan dengan penuh keikhlasan
Telah ditelan badai perjalanan

Yang kau banggakan dengan penuh kesucian
Telah terkubur bersama fosil-fosil

Yang kau harapkan dengan penuh kelembutan
Telah membunuh semua yang kami miliki
Hingga getarpun menjadi gunung es
Ketika bumi mengecup bulan
Di padang-padang

Ibu,
Karena doamu

aku masih tetap bersila di pinggir jurang terjal ini
Tak ada yang tersisa selain mimpi
Yang pelan-pelan menghilang
Ketika badik yang mencabiknya
Tak pernah memahami arti kesucian yang kita sisakan




15 Mei 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar