Minggu, 23 Januari 2011

Surat Rindu Buat Ibu (6)

Ibu,
Sekarang alam sedang nyenyak tertidur di pangkuan langit
Riak ombak telah menjadi nyanyian dan firman keabadian
Gelombang telah memberikan makna keberadaanya;
“Karena cinta aku hadir”
kata mereka setelah lelah
meliuk-liuk di permukaan karang perantauanku.

Ibu,
Baru aku sadari
Beginilah cara Tuhan memperkenalkan diri-Nya
Menebarkan kasih-Nya
Dan mencintai hamba-Nya

Inilah bedanya ibu,
Antara hati dan emosi
Karena cinta,
Ibu memarahiku
Dan karena marah
Dia membenciku

Tak ada yang tersisa
Selain tangismu di depan multazam

Ibu,
Bersama semangatmu
Kami masih melanjutkan perjalanan


yogya, Mei 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar