Ibu,
Sekarang alam sedang nyenyak tertidur di pangkuan langit
Riak ombak telah menjadi nyanyian dan firman keabadian
Gelombang telah memberikan makna keberadaanya;
“Karena cinta aku hadir”
kata mereka setelah lelah
meliuk-liuk di permukaan karang perantauanku.
Ibu,
Baru aku sadari
Beginilah cara Tuhan memperkenalkan diri-Nya
Menebarkan kasih-Nya
Dan mencintai hamba-Nya
Inilah bedanya ibu,
Antara hati dan emosi
Karena cinta,
Ibu memarahiku
Dan karena marah
Dia membenciku
Tak ada yang tersisa
Selain tangismu di depan multazam
Ibu,
Bersama semangatmu
Kami masih melanjutkan perjalanan
yogya, Mei 2002
Minggu, 23 Januari 2011
Surat Rindu Buat Ibu (6)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar