Senin, 07 Juni 2010

TABRAKAN VARIO: BELAJAR IKHLAS

Senin sore, 12 April 2010, Saya, dengan motor vario, dalam perjalanan pulang dari Guluk-guluk menuju Pananggungan, mengalami kecelakaan (tabrakan) dengan sepeda motor di selatan pasar ganding, jalan yang ke korca. Imam, pemiliknya, tiba-tiba saja menikung, belok ke arah timur, tepat di depan saya. Motor vario baru saya, yang masih berjalan sekitar 3053 km, ringsek bagian depan, ban depan berluban, lampu kiri pecah, dll. Saya sendiri mengalami retak tulang di kaki kiri bagian dalam, tangan kiri tidak bisa digerakkan secara normal, tangan dan kaki luka sedikit. Alhamdulillah, masih bisa dikatakan salamet. Walaupun harus menjerit-jerit dengan sakit yang luar biasa, saat dipijat.
BA'da Isya' ke rumah Imam untuk memastikan berapa biaya yang mesti ia sumbangkan untuk kerusakan vario dan rasa sakit saya. Saya minta ganti 75% dari total biaya yang akan dihabiskan dalam perbaikan vario. Dia hanya diam, dan saya menganggapnya setuju dengan keputusan saya. Apalagi dia memang yang bersalah dalam adegan menyakitkan ini.
Sampai di rumah, saya kepikiran : Imam ternyata dari keluarga yang 'biasa' (atau bahkan tidak kaya). Akhirnya saya putuskan untuk minta 50% saja.
Vario terpaksa opname di dealer Mitra Setia Pamekasan, sejak hari rabu, 14-22 april 2010-. 8 hari!, karena part-nya tidak tersedia, harus mesan ke surabaya. Total biaya 1.096.000 dengan rincian: 8113A kvb 930 (Rp. 48.00), 33110 KVB 931 (Rp. 125.000), 64301 KVB 93 FMB (Rp. 132.000), 33450 KVB 931 (Rp. 41.000), Ban Luar depan IRC (Rp. 121.000), ban dalam depan (Rp. 26.000), biaya press 375.000, dan ongkos LR (apa ini saya tidak tahu), (Rp. 30.000). Strip Vario Rp.198.000.

Malam Selasa, 26 April, ba'da saya, saya menemui Imam untuk minta separuh dari pembiyaan ini. Ternyata, dengan berbagai alasan ketidakmampuan, dia hanya menyerahkan uang Rp. 100.000 saja. Waduh! Gawat! Tetapi hati nurani saya kemudian menyuruh saya untuk mengikhlaskan saja. Apalagi, jauh2 sebelum itu, mertua saya selalu menyuruh saya agar tidak minta ganti rugi, jika dia orang tidak mampu. Akhirnya saya putuskan untuk membebaskan dia dari tanggungan hutang, dan sebagai gantinya dia mengaji dan menghatamkan Alquran sebanyak lima kali (bannya' gallun napa?).
Ampuni kami ya Allah, ikhlaskan hati kami, dan berilah kami pahala atas ujian ini, berilah kami ganti yang lebih baik. Amin ya Rabbal Alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar